Perencanaan Pipa Pesat (Penstock) Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Masalah-masalah yang sering terjadi adalah kerusakan akibat
bencana alam dan perencanaan yang salah sehingga peralatan tidak dapat
bekerja dengan baik. Contoh yang sering terjadi adalah terjadinya longsor
akibat survey geologi yang kurang baik, atau kurang tercapainya efisiensi
peralatan akibat kerusakan maupun kurang matangnya perencanaan yang dilakukan.
Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dibahas mengenai pipa pesat (penstock)
dan pondasinya , mengingat peralatan ini ....
|
Perencanaan Pipa Pesat (Penstock) Untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
1. Pendahuluan
Perkembangan listrik pedesaan yang belum
terjangkau oleh jaringan listrik PLN cenderung masih bergantung pada pemakaian
mesin diesel. Minat terhadap mesin diesel telah mengalami penurunan akhir-akhir
ini, karena biaya operasional terutama harga bahan bakar yang terus meningkat
dan kekurangan – kekurangan lainnya seperti; pemadaman berkala, biaya kebutuhan
pemeliharaan dan kesulitan yang dialami oleh para staf dalam melakukan
pengiriman bahan bakar yang disebabkan oleh keadaan jalan desa yang belum
memadai dan jarak yang cukup jauh dari agen penyuplai.
Kebutuhan tenaga listrik pada umumnya akan
naik, dengan laju pertumbuhan berkisar 3 – 20 % pertahun, terutama tergantung
pada pertumbuhan ekonomi dan laju perkembangan industri suatu negara. Hal ini
berpengaruh terhadap penyediaan energi listrik. Semakin jelas bahwa harus ada
suatu gagasan baru mengenai sumber-sumber energi dan rumusan program-program
pelaksanaan dengan efisiensi maksimal. Penyediaan tenaga listrik bagi keperluan
sektoral sampai saat ini dibangkitkan dengan minyak sedang jumlah persediaannya
terbatas. Investasi pembangkit listrik dengan bahan bakar minyak membutuhkan
biaya yang cukup mahal, sehingga hal ini membuka kesempatan bagi upaya
diversifikasi, dengan penggantian bahan bakar minyak pada sektoral dengan pemakaian
tenaga listrik yang dibangkitkan oleh energi non minyak.
Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hidro? (PLTMH) merupakan salah satu bentuk energi alternatif
yang sangat mungkin untuk dikembangkan di negara - negara dengan sumber air
yang tersebar luas, misalnya Indonesia. Namun tidak semua sumber air yang
mengalir dapat dikembangkan menjadi PLTMH, karena masih ada persyaratan yang
harus dipenuhi antara lain: debit air yang mencukupi, adanya tinggi terjun air,
kelompok masyarakat pemakai listrik yang tidak jauh dari pusat pembangkit,
pengembalian air setelah dipergunakan dan tidak mengganggu penggunaan air untuk
pertanian. Untuk melaksanakan pembangunan PLTMH diperlukan suatu perencanaan
yang matang, terutama masalah yang berkaitan dengan perencanaan bangunan Agar
PLTMH dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Sehingga perlu dilakukan
survey pendahuluan seperti survey hidrologi, geologi, maupun perencanaan
peralatan mekanikal dan elektrikal. Hal tersebut sangat mutlak untuk
dilaksanakan mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTMH saat ini
masih cukup mahal.
2. Permasalahan
Prinsip kerja PLTMH yang paling utama adalah
memanfaatkan semaksimal mungkin energi air yang dapat ditangkap oleh peralatan
utamanya yang disebut turbin/kincir air. Efisiensi kincir air yang dipilih
untuk menangkap energi air tersebut menentukan besarnya energi mekanik atau
energi poros guna memutar generator listrik. Banyak terdapat PLTMH yang
mengalami kerusakan akibat pembangunannya tidak didahului oleh survey dan
perencanaan yang matang. Masalah-masalah yang sering terjadi adalah kerusakan
akibat bencana alam dan perencanaan yang salah sehingga peralatan tidak dapat bekerja
dengan baik. Contoh yang sering terjadi adalah terjadinya longsor akibat survey
geologi yang kurang baik, atau kurang tercapainya efisiensi peralatan akibat
kerusakan maupun kurang matangnya perencanaan yang dilakukan. Oleh karena itu
dalam tulisan ini akan dibahas mengenai pipa pesat (penstock) dan pondasinya ,
mengingat peralatan ini berada pada wilayah yang cukup rawan terhadap longsor
dan untuk mendapatkan kecepatan air yang mencukupi. Posisi pipa pesat
(penstock) pada sebuah PLTMH dapat dilihat pada gambar 1.
Gbr.1 Posisi pipa pesat (Penstock) pada PLTMH
3. Pipa pesat (penstock)
½ inch.ÆPipa pesat (penstock) berfungsi untuk menyalurkan dan
mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada
bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung
yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar
dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan
air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat
tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain
pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada
saat start awal PLTMH mulai dioperasikan. Diameter pipa udara
3.1. Jenis bahan dan ukuran pipa pesat
Ada beberapa jenis dan bahan pipa pesat yaitu:
1. Pipa Carbon (Pipa baja) 2. Pipa spiral welded steel (Pipa baja spiral) 3.
Pipa PVC 4. Pipa rolled weided steel (pipa baja gulung)
Pipa PVC lebih baik digunakan pada konstruksi
pipa pesat yang tertanam ditanah, karena tidak tahan terhadap panas matahari.
Sebaiknya digunakan pipa pesat dengan tebal minimal 3 – 4 mm. Perawatan pipa
pesat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pertahun dengan
melaksanakan pengecatan ulang. Sedangkan secara rutin dilakukan kontrol
terhadap kebocoran yang mungkin terjadi.
3.2. Perencanaan Pipa pesat (penstock)
3.2.1. Diameter Pipa Pesat
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
penstock untuk PLTMH adalah diameter pipa. Semakin kecil diameter maka
kecepatan air dalam penstock akan semakin naik untuk debit yang sama, rugi –
rugi pada penstock disebabkan debit air dan tinggi jatuh yang relatif kecil dan
ketersediaan material di daerah lokal. Perhitungan diemeter menggunakan rumus
sebagai berikut: A = ¼ π.d2 ; Q= A x V ; A = Q / V Sehingga:
Dimana: A = Luas Penampang pipa (m2) Q = Debit
Air (m3/detik) d = Diameter (m) V = Kecepatan Air (m/detik)
Dalam perencanaan pipa pesat diupayakan dibuat
lurus untuk mengurangi rugi – rugi pusaran dan rugi gesekan. Untuk mengurangi
rugi-rugi pusaran air pada sisi masuk penstock maka harus ditentukan jarak
minimum intake penstok dari permukaan air penampungan air (forebay).
3.2.2. Jarak minimum batang pipa dari permukaan
penampung air
Untuk menentukan jarak tersebut dapat
menggunakan rumus :
Dimana: X = Jarak Minimum (m) d = Diameter (m)
V = Kecepatan Air (m/detik) g = 9.8 P = Tekanan Air pada kepala pipa pesat
(kg/cm2)
3.2.3. Ketebalan dinding batang pipa
Untuk menentukan ketebalan dinding pipa,
terlebih dahulu harus mengetahui tekanan desain S dan perhitungan tekanan pada
kepala pipa total, yaitu tekanan di tambah perkiraan kemungkinan tekanan yang
akan terjadi. Ptotal = P + (% perkiraan tekanan tambahan x P)
jadi ketebalan =
=
EffisiensihDimana: Ptotal = tekanan pada kepala pipa total
(kg/cm2) S = Tekanan Desain yg di perkirakan (kg/cm2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar